Dialog Iblis dan Rosululloh Muhammad SAW
Alloh SWT telah memerintahkan seorang
Malaikat menemui Iblis supaya dia menghadap Rosululloh saw untuk
memberitahu segala rahasianya, baik yang disukai maupun yang dibencinya.
Hikmahnya ialah untuk meninggikan derajat Nabi Muhammad SAW dan juga sebagai peringatan dan perisai kepada umat manusia.
Maka Malaikat itu pun berjumpa Iblis dan berkata, "Hai Iblis! Bahwa Alloh Yang
Maha Mulia dan Maha Besar memberi perintah untuk menghadap Rosullulloh
saw. Hendaklah engkau buka segala rahasiamu dan apapun yang ditanya
Rosululloh hendaklah engkau jawab dengan sebenar-benarnya. Jikalau
engkau berdusta walau satu perkataan pun, niscaya akan terputus semua
anggota badanmu, uratmu, serta disiksa dengan azab yang amat keras."
Mendengar ucapan Malaikat yang dahsyat itu, Iblis sangat ketakutan. Maka
segeralah dia menghadap Rosululloh SAW dengan menyamar sebagai seorang
tua yang buta sebelah matanya dan berjanggut putih 10 helai, panjangnya
seperti ekor lembu.
Iblis pun memberi salam, sehingga 3 kali tidak juga dijawab oleh Rosululloh saw. Maka sambut Iblis:
"Ya Rosululloh! Mengapa engkau tidak mejawab salamku? Bukankah salam itu sangat mulia di sisi Alloh" Maka jawab Nabi dengan marah, "Hai Aduwulloh (seteru Alloh),
Kepadaku engkau menunjukkan kebaikanmu? Janganlah mencoba menipuku
sebagaimana kau tipu Nabi Adam a.s sehingga keluar dari syurga, Habil
mati teraniaya dibunuh Qabil dengan sebab hasutanmu, Nabi Ayub engkau
tiup dengan asap beracun ketika dia sedang sujud sholat hingga dia
sengsara beberapa lama, kisah Nabi Daud dengan perempuan Urya, Nabi
Sulaiman meninggalkan kerajaannya karena engkau menyamar sebagai
isterinya dan begitu juga beberapa Anbiya dan ahli kitab yang telah
menanggung sengsara akibat hasutanmu.
Hai Iblis! Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Alloh azza wajalla, cuma salammu saja aku tidak hendak menjawabnya karena diharamkan Alloh.
Maka aku kenal baik-baik engkaulah Iblis, raja segala iblis, syaitan
dan jin yang menyamar diri. Apa kehendakmu datang menemuiku?"
Taklimat Iblis, "Ya Nabi Alloh Janganlah engkau marah. Karena engkau adalah Khotamul Anbiya maka dapat mengenaliku. Kedatanganku adalah diperintah Alloh untuk memberitahu segala tipu dayaku terhadap umatmu dari zaman Nabi Adam hingga akhir zaman. Ya Nabi Alloh
Setiap apa yang engkau tanya, aku bersedia menerangkan satu persatu
dengan sebenarnya, tiadalah aku berani menyembunyikannya."
Maka Iblis pun bersumpah menyebut nama Alloh dan berkata, "Ya Rosululloh! Sekiranya aku berdusta barang sepatah pun niscaya hancur leburlah badanku menjadi abu."
Apabila mendengar sumpah Iblis itu, Nabi pun tersenyum karena ini dapat
menjadi peluang untuk menyiasati segala perbuatannya agar didengar oleh
sekalian sahabat yang ada di majelis dan menjadi perisai kepada seluruh
umatku.
Pertanyaan Nabi (1):
"Hai Iblis! Siapakah sebesar-besar musuhmu dan bagaimana aku terhadapmu?"
Jawab Iblis:
"Ya Nabi Alloh! Engkaulah musuhku yang paling besar di antara segala musuhku di muka bumi ini."
Maka Nabi pun memandang muka Iblis, dan Iblis pun menggeletar karena
ketakutan. Sambung Iblis, "Ya Khotamul Anbiya! Ada pun aku dapat merubah
diriku seperti sekalian manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan
suara pun tidak berbeda, kecuali dirimu saja yang tidak dapat aku tiru
karena dicegah oleh Alloh.
Kiranya aku menyerupai dirimu, maka terbakarlah diriku menjadi abu. Aku
cabut i'tikad/niat anak Adam supaya menjadi kafir karena engkau berusaha
memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama
Islam, begitu jugalah aku berusaha menarik mereka kepada kafir, murtad
atau munafik. Aku akan menarik seluruh umat Islam dari jalan benar
menuju jalan yang sesat supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di
dalamnya bersamaku."
Pertanyaan Nabi (2):
"Hai Iblis! Bagaimana perbuatanmu kepada makhluk Alloh?"
Jawab Iblis:
"Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan kedua pahanya
kepada lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih
yang salah sifatnya. Aku goda semua manusia supaya meninggalkan sholat,
terbuai dengan makan minum, berbuat durhaka, aku lalaikan dengan harta
benda daripada emas, perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya
supaya hasilnya dibelanjakan ke jalan haram.
Demikian juga ketika pesta yang bercampur antara lelaki dan perempuan.
Disana aku lepaskan sebesar-besar godaan supaya hilang peraturan dan
minum arak (minuman yang memabukkan). Apabila terminum arak itu maka
hilanglah akal, fikiran dan malunya. Lalu aku ulurkan tali cinta dan
terbukalah beberapa pintu maksiat yang besar, datang perasaan hasad
dengki hingga kepada pekerjaan zina. Apabila terjadi kasih antara
mereka, terpaksalah mereka mencari uang hingga menjadi penipu, peminjam
dan pencuri.
Apabila mereka teringat akan salah mereka lalu hendak bertaubat atau
berbuat amal ibadah, aku akan rayu mereka supaya mereka menangguhkannya.
Bertambah keras aku goda supaya menambahkan maksiat dan mengambil
isteri orang. Bila kena goda hatinya, datanglah rasa ria, takabur,
megah, sombong dan melengahkan amalnya. Bila pada lidahnya, mereka akan
gemar berdusta, mencela dan mengumpat. Demikianlah aku goda mereka
setiap saat."
Pertanyaan Nabi (3):
"Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah melakukan pekerjaan yang tidak
mendatangkan faedah bahkan menambahkan laknat yang besar serta siksa
yang besar di neraka yang paling bawah? Hai yang dikutuk Alloh
Siapa yang menjadikanmu? Siapa yang melanjutkan usiamu? Siapa yang
menerangkan matamu? Siapa yang memberi pendengaranmu? Siapa yang memberi
kekuatan anggota badanmu?"
Jawab Iblis:
"Semuanya itu adalah anugerah daripada Alloh Yang Maha
Besar juga. Tetapi hawa nafsu dan takabur membuatku menjadi jahat
sebesar-besarnya. Engkau lebih tahu bahwa diriku telah beribu-ribu tahun
menjadi ketua seluruh Malaikat dan pangkatku telah dinaikkan dari satu
langit ke satu langit yang tinggi (sampai langit ke tujuh). Kemudian Aku
tinggal di dunia ini beribadah bersama sekalian Malaikat beberapa waktu
lamanya.
Tiba-tiba datang firman Alloh SWT hendak menjadikan seorang Khalifah di dunia ini, maka akupun membantah. Lalu Alloh menciptakan
lelaki (Nabi Adam a.s.) lalu dititahkan seluruh Malaikat memberi hormat
kepada lelaki itu, kecuali aku yang ingkar. Oleh karena itu Alloh murka
kepadaku dan wajahku yang tampan rupawan dan bercahaya itu bertukar
menjadi keji dan kelam. Aku merasa sakit hati. Kemudian Alloh menjadikan
Adam Raja di syurga dan dikaruniakan seorang permaisuri (Siti Hawa)
yang memerintah seluruh bidadari. Aku bertambah dengki dan dendam kepada
mereka.
Akhirnya aku berhasil menipu mereka melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam
memakan buah Khuldi, lalu keduanya dikeluarkan dari syurga ke dunia.
Keduanya berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan Alloh (di
Padang Arofah), hingga mereka mendapat beberapa orang anak. Kemudian
kami hasut anak lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya Habil. Itu
pun aku masih tidak puas hati dan berbagai tipu daya aku lakukan hingga
Hari Kiamat.
Sebelum Engkau lahir ke dunia, aku beserta bala tentaraku dengan mudah
dapat naik ke langit untuk mencuri segala rahasia serta tulisan yang
menyuruh manusia berbuat ibadah serta balasan pahala dan syurga mereka.
Kemudian aku turun ke dunia, dan memberitahu manusia yang lain daripada
apa yang sebenarnya aku dapatkan, dengan berbagai tipu daya hingga
tersesat dengan berbagai kitab bid'ah dan carut-marut.
Tetapi ketika engkau lahir ke dunia ini, maka aku tidak dibenarkan oleh Alloh untuk
naik ke langit serta mencuri rahasia, kerana banyak Malaikat yang
menjaga di setiap lapisan pintu langit. Jika aku berkeras juga hendak
naik, maka Malaikat akan melontarkan anak panah dari api yang menyala.
Sudah banyak bala tenteraku yang terkena lontaran Malaikat itu dan
semuanya terbakar menjadi abu. Maka besarlah kesusahanku dan bala
tentaraku untuk menjalankan tugas menghasut."
Pertanyaan Nabi (4):
"Hai Iblis! Apakah yang pertama engkau tipu dari manusia?"
Jawab Iblis:
"Pertama sekali aku palingkan i'tikad/niatnya, imannya kepada kafir juga
ada dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika tidak
berhasil juga, aku akan tarik dengan cara mengurangi pahala.
Lama-kelamaan mereka akan terjerumus mengikut kemauan jalanku"
Pertanyaan Nabi (5):
"Hai Iblis! Jika umatku sholat karena Alloh, bagaimana keadaanmu?"
Jawab Iblis:
"Sebesar-besarnya kesusahanku. Gementarlah badanku dan lemah tulang
sendiku. Maka aku kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda seorang
manusia, pada setiap anggota badannya.
Setengah-setengahnya datang pada setiap anggota badannya supaya malas
sholat, was-was, terlupa bilangan roka'atnya, bimbang pada pekerjaan
dunia yang ditinggalkannya, senantiasa hendak cepat selesai sholatnya,
hilang khusyuknya - matanya senantiasa menjeling ke kiri ke kanan,
telinganya senantiasa mendengar orang bercakap serta bunyi-bunyi yang
lain. Setengah Iblis duduk di belakang badan orang yang sholat itu
supaya dia tidak kuasa sujud berlama-lama, penat atau duduk tahiyat dan
dalam hatinya senantiasa hendak cepat selesai sholatnya, itu semua
membawa kepada kurangnya pahala. Jika para Iblis itu tidak dapat
menggoda manusia itu, maka aku sendiri akan menghukum mereka dengan
seberat-berat hukuman."
Pertanyaan Nabi (6):
"Jika umatku membaca Al-Quran karena Alloh, bagaimana perasaanmu?"
Jawab Iblis:
"Jika mereka membaca Al-Quran karena Alloh maka rasa terbakarlah tubuhku, putus-putus segala uratku lalu aku lari daripadanya."
Pertanyaan Nabi (7):
"Jika umatku mengerjakan haji karena Alloh, bagaimana perasaanmu?"
Jawab Iblis:
"Binasalah diriku, gugurlah daging dan tulangku karena mereka telah mencukupkan rukun Islamnya."
Pertanyaan Nabi (8):
"Jika umatku berpuasa karena Alloh, bagaimana keadaanmu?"
Jawab Iblis:
"Ya Rosululloh! Inilah bencana yang paling besar bahayanya kepadaku. Apabila masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya 'Arsy dan Kursi, bahkan seluruh Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang berpuasa, Alloh akan
mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang
amat besar serta tidak dicatatkan dosanya selama dia berpuasa. Yang
menghancurkan hatiku ialah segala isi langit dan bumi, yakni Malaikat,
bulan, bintang, burung dan ikan-ikan semuanya siang malam mendoakan
ampunan bagi orang yang berpuasa. Satu lagi kemuliaan orang berpuasa
ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab neraka. Bahkan semua pintu
neraka ditutup manakala semua pintu syurga dibuka seluas-luasnya, serta
dihembuskan angin dari bawah 'Arsy yang bernama Angin Syirah yang amat lembut ke dalam syurga. Pada hari umatmu mulai berpuasa, dengan perintah Alloh datanglah
sekalian Malaikat dengan garangnya menangkapku dan tentaraku, jin,
syaitan dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan dengan besi panas dan
dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang amat dalam. Di sana pula
beberapa azab yang lain telah menunggu kami. Setelah selesai umatmu
berpuasa barulah aku dilepaskan dengan perintah agar tidak mengganggu
umatmu. Umatmu sendiri telah merasa ketenangan berpuasa sebagaimana
mereka bekerja dan bersahur seorang diri di tengah malam tanpa rasa
takut dibandingkan bulan biasa."
Pertanyaan Nabi (9):
"Hai Iblis! Bagaimana seluruh sahabatku menurutmu?"
Jawab Iblis:
"Seluruh sahabatmu juga adalah sebesar - besar seteruku. Tiada upayaku
melawannya dan tiada satu tipu daya yang dapat masuk kepada mereka.
Karena engkau sendiri telah berkata: "Seluruh sahabatku adalah seperti bintang di langit, jika kamu mengikuti mereka, maka kamu akan mendapat petunjuk."
Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq sebelum bersamamu, aku
tidak dapat mendekatinya, apalagi setelah berdampingan denganmu. Dia
begitu percaya atas kebenaranmu hingga dia menjadi wazirul a'zham.
Bahkan engkau sendiri telah mengatakan jika ditimbang seluruh isi dunia
ini dengan amal kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat amal
kebajikan Abu Bakar. Tambahan pula dia telah menjadi mertuamu karena
engkau menikah dengan anaknya, Sayyidatina A'isyah yang juga banyak menghafadz Hadits-haditsmu.
Sayyidina Umar bin Khattab pula tidaklah berani aku
pandang wajahnya karena dia sangat keras menjalankan hukum syari'at
Islam dengan seksama. Jika aku pandang wajahnya, maka gemetarlah segala
tulang sendiku karena sangat takut. Hal ini karena imannya sangat kuat
apalagi engkau telah mengatakan, "Jikalau adanya Nabi sesudah aku maka
Umar boleh menggantikan aku", karena dia adalah orang harapanmu serta
pandai membedakan antara kafir dan Islam hingga digelar 'Al-Faruq'.
Sayyidina Utsman bin Affan lagi, aku tidak bisa bertemu, karena lidahnya senantiasa bergerak membaca Al-Qur an.
Dia penghulu orang sabar, penghulu orang mati syahid dan menjadi
menantumu sebanyak dua kali. Karena taatnya, banyak Malaikat datang
melawat dan memberi hormat kepadanya karena Malaikat itu sangat malu
kepadanya hingga engkau mengatakan, "Barang siapa menulis Bismillahirrohmanirrohim pada kitab atau kertas-kertas dengan dakwat (tinta warna) merah, niscaya mendapat pahala seperti pahala Utsman mati syahid."
Sayyidina 'Ali bin Abi Tholib
pun itu aku sangat takut karena hebatnya dan gagahnya dia di medan
perang, tetapi sangat sopan santun, 'alim orangnya. Jika iblis, syaitan
dan jin memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka karena dia
sangat kuat beribadah serta beliau adalah golongan orang pertama memeluk agama Islam dan tidak pernah menundukkan kepalanya kepada sembarang berhala. Bergelar 'Ali Karomallahu Wajhahu' - dimuliakan Alloh akan wajahnya dan juga 'Harimau Alloh' dan engkau sendiri berkata, "Akulah negeri segala ilmu dan 'Ali itu pintunya." Tambahan pula dia menjadi menantumu, semakin aku ngeri kepadanya."
Pertanyaan Nabi (10):
"Bagaimana tipu daya engkau kepada umatku?"
Jawab Iblis:
"Umatmu itu ada tiga macam. Yang pertama seperti hujan dari langit yang
menghidupkan segala tumbuhan yaitu ulama yang memberi nasihat kepada
manusia supaya mengerjakan perintah Alloh serta meninggalkan larangan-Nya seperti kata Jibril a.s, "Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita akhirat." Yang kedua umat Tuan seperti tanah yaitu orang yang sabar, syukur dan ridho dengan karunia Alloh.
Berbuat amal soleh, tawakkal dan kebajikan. Yang ketiga umatmu seperti
Fira'un; terlampau tamak dengan harta dunia serta dihilangkan amal
akhirat. Maka aku pun bersukacita lalu masuk ke dalam badannya, aku
putarkan hatinya ke lautan durhaka dan aku hela ke mana saja mengikuti
kehendakku. Jadi dia senantiasa bimbang kepada dunia dan tidak hendak
menuntut ilmu, tiada masa beramal ibadah, tidak hendak mengeluarkan
zakat, miskin hendak beribadah.
Lalu aku goda agar minta kaya dulu, dan apabila diizinkan Alloh dia
menjadi kaya, maka dilupakan beramal, tidak berzakat seperti Qarun yang
tenggelam dengan istana mahligainya. Bila umatmu terkena penyakit tidak
sabar dan tamak, dia senantiasa bimbang akan hartanya dan setengahnya
asyik hendak merebut dunia harta, bercakap besar (dusta/sombong) sesama
Islam, benci dan menghina kepada yang miskin, membelanjakan hartanya
untuk jalan maksiat, tempat judi dan perempuan lacur."
Pertanyaan Nabi (11):
"Siapa yang serupa dengan engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang meringankan syari'atmu dan membenci orang belajar agama Islam."
Pertanyaan Nabi (12):
"Siapa yang mencahayakan muka engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang berdosa, bersumpah bohong, saksi palsu, pemungkir janji."
Pertanyaan Nabi (13):
"Apakah rahasia engkau kepada umatku?"
Jawab Iblis:
"Jika seorang Islam pergi buang air besar serta tidak membaca doa
pelindung syaitan, maka aku gosok-gosokkan najisnya sendiri ke badannya
tanpa dia sadari." - Bacalah Bismillahirrohmanirrohim sebelum berbuat kebaikan -
Pertanyaan Nabi (14):
"Jika umatku bersatu dengan isterinya, bagaimana hal engkau?"
Jawab Iblis:
"Jika umatmu hendak bersetubuh dengan isterinya serta membaca doa
pelindung syaitan, maka larilah aku dari mereka. Jika tidak, aku akan
bersetubuh dahulu dengan isterinya, dan bercampurlah benihku dengan
benih isterinya. Jika menjadi anak, maka anak itu akan gemar kepada
pekerjaan maksiat, malas pada kebaikan, durhaka. Ini semua karena
kealpaan ibu bapaknya sendiri. Begitu juga jika mereka makan tanpa
membaca Bismillah, aku yang dahulu makan daripadanya. Walaupun mereka makan, tiadalah merasa kenyang."
Pertanyaan Nabi (15):
"Dengan jalan apa dapat menolak tipu daya engkau?"
Jawab Iblis:
"Jika dia berbuat dosa, maka dia kembali bertaubat kepada Alloh, menangis, menyesal akan perbuatannya. Apabila marah segeralah mengambil 'air wudhu', maka padamlah marahnya."
Pertanyaan Nabi (16):
"Siapakah orang yang paling engkau lebih sukai?"
Jawab Iblis:
Lelaki dan perempuan yang tidak mencukur atau mencabut bulu ketiak atau
bulu ari-ari (bulu kemaluan) selama 40 hari. Di situlah aku mengecilkan
diri, bersarang, bergantung, berbuai seperti pijat pada bulu itu."
Pertanyaan Nabi (17):
"Hai Iblis! Siapakah saudara engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang tidur meniarap/telungkup (malas), orang yang matanya terbuka di waktu shubuh tetapi menyambung tidur lagi. Lalu aku lenakan dia hingga terbit fajar. Demikian jua pada waktu zhuhur, 'ashar, maghrib dan 'isya, aku beratkan hatinya untuk sholat."
Pertanyaan Nabi (18):
"Apakah jalan yang membinasakan diri engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang banyak menyebut nama Alloh, bersedekah dengan tidak diketahui orang, banyak bertaubat, banyak tadarus Al-Qur an dan sholat tengah malam."
Pertanyaan Nabi (19):
"Hai Iblis! Apakah yang memecahkan mata engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang duduk di dalam masjid serta beri'tikaf di dalamnya"
Pertanyaan Nabi (20):
"Apa lagi yang memecahkan mata engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang taat kepada kedua ibu bapanya, mendengar kata mereka,
membantu makan, pakaian mereka selama mereka hidup, karena engkau telah
bersabda, 'Syurga itu di bawah telapak kaki ibu'"